Siapa
bilang pesawat adalah alat transportasi paling aman? Buktinya, beberapa waktu
belakangan ini sering terjadi kecelakaan. Mulai dari pesawat tergelincir, tidak
keluar roda belakang saat akan mendarat, hilang kendali di udara, sampai
kecelakaan pesawat yang menyebabkan pesawat hilang.
Kecelakaan, khususnya pesawat,
jatuhnya korban jauh lebih parah dibanding dengan korban kecelakaan lainnya.
Potensi korban yang meninggal pun lebih banyak, mengingat pesawat yang jatuh
dari ketinggian dan kecepatannya.
Sampai saat ini, jarang sekali
ditemui korban selamat dari kecelakaan pesawat sudah error dalam perjalanannya.
Meski demikian, bukan berarti perjalan udara menjadi menakutkan. Kecelakaan
pesawat adalah contoh kecelakaan yang terjadi pada salah satu sektor
transprotasi. Namun, meskipun risikonya besar, pesawat sangat membantu
mobilitas manusia. Coba bayangkan kalau saat ini tidak ada pesawat. Ke manapun
pergi, hanya ada pilihan transportasi. Darat dan laut. Tidak masalah kalau Anda
hanya bepergian sejauh puluhan kilometer. Tapi bagaimana kalau Anda harus
melakukan perjalanan lintas benua? Apakah Anda tetap akan memilih perjalanan
melalui laut dengan waktu tempuh berminggu-minggu, sementara Anda dikejar
waktu?
Jika kita mendengar dan melihat
begitu banyaknya kecelakaan, tidak ada jalan lain selain berhati-hati dan
waspada saat memutuskan untuk melakukan perjalanan dengan menggunakan pesawat.
Dengan begitu, setidaknya Anda memberikan yang terbaik untuk diri sendiri.
Perkara apa yang akan terjadi nanti, biarkan Allah yang memutuskan. Lantas, apa
saja yang perlu kita lakukan? Berikut tips yang bisa anda jalankan sebelum
menggunakan jasa transportasi udara.
Rute Tanpa Transit
Kecelakaan pesawat terjadi akibat
prosesi penerbangan yang melalui banyak tahap. Tahapan tersebut antara lain
proses take off dan landing yang rentan dengan risiko kecelakaan. Oleh karena
itu, sebisa mungkin pilihlah rute penerbangan yang langsung tanpa transit.
Sehingga pesawat yang Anda tumpangi cukup melakukan take off dan landing sekali
saja. Dengan begitu, kemungkinan kecelakaan karena proses perjalanan dapat
diminimalisir.
Pilih Pesawat Dengan Kapasitas Penumpang Lebih Dari 30 Orang
Mengapa demikian? Karena pada
pesawat terbang dengan kapasitas penumpang di bawah 30 orang, rancangannya
tidak diperlukan aturan keras serta urusan sertifikasi yang juga tidak terlalu
ketat. Pesawat dengan kapasitas lebih dari 30 orang kerap disebut dengan
pesawat berbadan besar. Pada pesawat yang berbadan besar, secara statistik
memiliki sistem keamanan yang lebih baik jika suatu saat terjadi kecelakaan
serius.
Perhatikan Penempatan Pintu Darurat
Bagi Anda yang sering menggunakan
jasa pesawat, bisa jadi instruksi preflight adalah informasi ulangan dan membosankan.
Padahal apa yang disampaikan sangatlah penting bagi penumpang, seperti letak
pintu darurat. Kalau tidak tahu letak pintu darurat, yakinlah 100 persen Anda
akan kocar-kacir ketika harus evakuasi diri karena pesawat oleng. Oleh sebab
itu, mulai sekarang perhatikanlah letak pintu darurat. Apakah berada di depan
atau di belakang tempat duduk Anda? Kemudian, perkirakan berapa langkah jarak
yang harus ditempuh? Jadi, Anda tidak akan kebingungan lagi kalau pilot
menginstruksikan harus evakuasi diri.
Tenang dan selalu gunakan sabuk pengaman
Sebelum pesawat melakukan
penerbangan, sebenarnya pihak bandara telah bekerja sama dengan bagian terkait
dalam rangka pengaturan rute perjalanan. Tentunya, dengan dibantu data yang
akurat, faktor yang mendukung seperti cuaca, ketinggian dan yang lainnya mutlak
memiliki berpengaruh besar terhadap penerbangan.
Faktor tersebut sifatnya alamiah,
sehingga konsistentinya tidak bisa diprediksi. Jangan heran kalau tiba-tiba
langit menjadi mendung saat pesawat take off. Padahal, sebenarnya cerah tak
berawan. Hal semacam inilah yang terkadang tak bisa diduga. Mungkin kalau
kejadiannya masih di bandara jam penerbangan bisa di tunda.
Tapi kalau Anda sudah terlanjur di
atas awan, mau bagaimana lagi? Oleh karena itu, sebaiknya Anda tetap tenang di
tempat duduk dan sesedikit mungkin melakukan mobilitas. Jangan lupa gunakan
sabuk pengaman agar ada perlindungan ekstra. Apalagi kalau pesawat mengalami
pergolakan karena perubahan cuaca.
Bawa Barang Secukupnya
Barang-barang apa saja yang boleh
masuk ke bagasi pesawat, semuanya sudah ada peraturannya. Itu semua bisa
dilihat dalam tiket pesawat Anda. Jangan sesekali Anda memasukkan benda tajam
ke pesawat atau benda-benda gas. Pisahkan barang yang akan ditaruh dibagasi
atau yang akan dibawa sampai kabin pesawat.
No alkohol
Ehmm! Ini satu lagi yang sangat
susah dihindari, apalagi kalau Anda adalah pecandu alkohol. Kenapa tak boleh
ada alkohol saat Anda terbang? Tekanan udara atau atmospir di dalam kabin
hampir sama dengan ketinggian Denver. Yang pasti, alkohol yang anda konsumsi
akan mempengaruhi sampai pada tingkat yang lebih rendah. Hal tersebut akan
membuat Anda mabuk berat. Kalau sudah begini, bukan tidak mungkin hal-hal
negatif dari pengaruh alkohol bisa keluar. Termasuk mengamuk di dalam pesawat
lantaran panik dan tertekan.
Tetap Dalam Kesadaran
Kondisi darurat menjadi keadaan yang
sangat tidak diinginkan kala kita menggunakan jasa pesawat. Kalau itu terjadi,
proses evakuasi haruslah dilakukan segera melalui pintu darurat. Nah, pada
keadaan seperti itu banyak sekali orang yang hilang kesadaran dan yang ada rasa
panik berlebihan. Ini sangatlah mungkin terjadi dalam keadaan yang serba tidak
menentu. Semua ingin bergegas menyelamatkan diri. Tapi bukan begitu cara yang
baik dan benar! Seharusnya saat keadaan darurat, Anda harus tetap dalam
kesadaran. Sehingga Anda dapat mengambil keputusan dan mengikuti arahan kru
pesawat.
Berikut ini merupakan bentuk social
responsibility dari seorang Travel Junkie Indonesia untuk mensosialisasikan
tips aman naik pesawat terbang. semoga hal ini menjadi kesadaran dan
keselamatan bagi kita bersama.
Mengapa Ketika Take Off Dan Landing Sandaran Kursi Harus
Ditegakkan?
Karena, Take Off dan Landing
merupakan proses paling krusial dalam sebuah penerbangan, pada saat itu lah
pesawat dalam kecepatan tinggi. Jika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan,
pilot perlu melakukan immediate action (tindakan segera), misalnya, membatalkan
take off. nah, pada saat itu akan ada instruksi bagi penumpang untuk mengambil
bent down (duduk dengan badan ditundukkan sambil memegang kaki), yang merupakan
posisi paling aman untuk melindungi diri dari benturan. Bila kursi tidak dalam
keadaan tegak, tentu akan sulit untuk melakukan tindakan bent down secepatnya.
Selain itu, penumpang yang duduk di belakang anda, akan terkena sandaran kursi
anda pada saat dia akan melakukan bent down
Mengapa Ponsel Harus Dimatikan?
Ponsel harus dimatikan sepanjang
perjalanan, bukan hanya pada saat take off dan landing. ketika berada di
ketinggian, tidak ada ponsel yang bisa berfungsi karena tidak ada sinyal yang
sampai. Bila ponsel dinyalakan, sekalipun dibuat silent, meski tidak ada
sinyal, ponsel akan terus mencari2 sinyal. Hal itu akan mengganggu system
komunikasi yg ada di cockpit, karena alat komunikasi pesawat sangatlah
sensitif. misalnya saat mesin komunikasi menyebut bahwa ketinggian pesawat
adalah 2.000 kaki, tapi karena diganggu bunyi kresek2 akibat ponsel yang sedang
mencari sinyal, maka bisa saja kedengarannya jadi 20.000 kaki, karena yang
terdengar hanya angka 2 saja. Akibatny, karena dianggap terlalu tinggi, maka
pilot akan menurunkan ketinggian dan bisa2 pesawat menabrak gunung. Alat
navigasi juga ikut terganggu sehingga petunjuk arah menjadi tidak akurat bahkan
melenceng sama sekali. Meski hanya satu ponsel yang menyala, pencarian sinyal
itu akan tetap mengganggu. Apalagi klo semua ponsel milik penumpang menyala.
Bukan mustahil petunjuk navigasi akan hilang beberapa detik dan itu sangat
berbahaya dan bisa juga mengakibatkan alat navigasi mati total.
Mengapa Penutup Jendela Juga Harus Dibuka?
Agar penumpang juga ikut waspada,
misalnya bila ada percikan api di sayap pesawat. Selain itu, penumpang juga
bisa ikut melihat posisi pesawat apakah mendekati laut atau daratan saat akan
melakukan pendaratan darurat sehingga bisa secepatnya memutuskan apakah perlu
mengenakan jaket pelampung atau tidak.
Pentingkah Memerhatikan Demo Keselamatan Yang Diperagakan Pramugari?
Sangat penting, karena tiap pesawat
memiliki kondisi interior yang berbeda-beda, misalnya dalam hal letak pintu
darurat. Kalaupun sudah sering mendengar, tidak ada salahnya tetap
memerhatikan, sekedar untuk mengingat kembali dan bisa mengantisipasi bila
terjadi sesuatu. Baca pula kartu prosedur keselamatan yang biasanya diselipkan
di kantong tempat duduk depan anda. Yang tak kalah penting, periksa selalu
keberadaan life vest yg ada di bawah tempat duduk anda. Jika tidak ada, segera
minta ke pramugari.