Ads 468x60px

Senin, 05 Januari 2015

TIPS AMAN DAN SELAMAT NAIK PESAWAT

            Siapa bilang pesawat adalah alat transportasi paling aman? Buktinya, beberapa waktu belakangan ini sering terjadi kecelakaan. Mulai dari pesawat tergelincir, tidak keluar roda belakang saat akan mendarat, hilang kendali di udara, sampai kecelakaan pesawat yang menyebabkan pesawat hilang.
Kecelakaan, khususnya pesawat, jatuhnya korban jauh lebih parah dibanding dengan korban kecelakaan lainnya. Potensi korban yang meninggal pun lebih banyak, mengingat pesawat yang jatuh dari ketinggian dan kecepatannya.
Sampai saat ini, jarang sekali ditemui korban selamat dari kecelakaan pesawat sudah error dalam perjalanannya. Meski demikian, bukan berarti perjalan udara menjadi menakutkan. Kecelakaan pesawat adalah contoh kecelakaan yang terjadi pada salah satu sektor transprotasi. Namun, meskipun risikonya besar, pesawat sangat membantu mobilitas manusia. Coba bayangkan kalau saat ini tidak ada pesawat. Ke manapun pergi, hanya ada pilihan transportasi. Darat dan laut. Tidak masalah kalau Anda hanya bepergian sejauh puluhan kilometer. Tapi bagaimana kalau Anda harus melakukan perjalanan lintas benua? Apakah Anda tetap akan memilih perjalanan melalui laut dengan waktu tempuh berminggu-minggu, sementara Anda dikejar waktu?
Jika kita mendengar dan melihat begitu banyaknya kecelakaan, tidak ada jalan lain selain berhati-hati dan waspada saat memutuskan untuk melakukan perjalanan dengan menggunakan pesawat. Dengan begitu, setidaknya Anda memberikan yang terbaik untuk diri sendiri. Perkara apa yang akan terjadi nanti, biarkan Allah yang memutuskan. Lantas, apa saja yang perlu kita lakukan? Berikut tips yang bisa anda jalankan sebelum menggunakan jasa transportasi udara.

Rute Tanpa Transit
Kecelakaan pesawat terjadi akibat prosesi penerbangan yang melalui banyak tahap. Tahapan tersebut antara lain proses take off dan landing yang rentan dengan risiko kecelakaan. Oleh karena itu, sebisa mungkin pilihlah rute penerbangan yang langsung tanpa transit. Sehingga pesawat yang Anda tumpangi cukup melakukan take off dan landing sekali saja. Dengan begitu, kemungkinan kecelakaan karena proses perjalanan dapat diminimalisir.

Pilih Pesawat Dengan Kapasitas Penumpang Lebih Dari 30 Orang
Mengapa demikian? Karena pada pesawat terbang dengan kapasitas penumpang di bawah 30 orang, rancangannya tidak diperlukan aturan keras serta urusan sertifikasi yang juga tidak terlalu ketat. Pesawat dengan kapasitas lebih dari 30 orang kerap disebut dengan pesawat berbadan besar. Pada pesawat yang berbadan besar, secara statistik memiliki sistem keamanan yang lebih baik jika suatu saat terjadi kecelakaan serius.

Perhatikan Penempatan Pintu Darurat
Bagi Anda yang sering menggunakan jasa pesawat, bisa jadi instruksi preflight adalah informasi ulangan dan membosankan. Padahal apa yang disampaikan sangatlah penting bagi penumpang, seperti letak pintu darurat. Kalau tidak tahu letak pintu darurat, yakinlah 100 persen Anda akan kocar-kacir ketika harus evakuasi diri karena pesawat oleng. Oleh sebab itu, mulai sekarang perhatikanlah letak pintu darurat. Apakah berada di depan atau di belakang tempat duduk Anda? Kemudian, perkirakan berapa langkah jarak yang harus ditempuh? Jadi, Anda tidak akan kebingungan lagi kalau pilot menginstruksikan harus evakuasi diri.

Tenang dan selalu gunakan sabuk pengaman
Sebelum pesawat melakukan penerbangan, sebenarnya pihak bandara telah bekerja sama dengan bagian terkait dalam rangka pengaturan rute perjalanan. Tentunya, dengan dibantu data yang akurat, faktor yang mendukung seperti cuaca, ketinggian dan yang lainnya mutlak memiliki berpengaruh besar terhadap penerbangan.
Faktor tersebut sifatnya alamiah, sehingga konsistentinya tidak bisa diprediksi. Jangan heran kalau tiba-tiba langit menjadi mendung saat pesawat take off. Padahal, sebenarnya cerah tak berawan. Hal semacam inilah yang terkadang tak bisa diduga. Mungkin kalau kejadiannya masih di bandara jam penerbangan bisa di tunda.
Tapi kalau Anda sudah terlanjur di atas awan, mau bagaimana lagi? Oleh karena itu, sebaiknya Anda tetap tenang di tempat duduk dan sesedikit mungkin melakukan mobilitas. Jangan lupa gunakan sabuk pengaman agar ada perlindungan ekstra. Apalagi kalau pesawat mengalami pergolakan karena perubahan cuaca.

Bawa Barang Secukupnya
Barang-barang apa saja yang boleh masuk ke bagasi pesawat, semuanya sudah ada peraturannya. Itu semua bisa dilihat dalam tiket pesawat Anda. Jangan sesekali Anda memasukkan benda tajam ke pesawat atau benda-benda gas. Pisahkan barang yang akan ditaruh dibagasi atau yang akan dibawa sampai kabin pesawat.

No alkohol
Ehmm! Ini satu lagi yang sangat susah dihindari, apalagi kalau Anda adalah pecandu alkohol. Kenapa tak boleh ada alkohol saat Anda terbang? Tekanan udara atau atmospir di dalam kabin hampir sama dengan ketinggian Denver. Yang pasti, alkohol yang anda konsumsi akan mempengaruhi sampai pada tingkat yang lebih rendah. Hal tersebut akan membuat Anda mabuk berat. Kalau sudah begini, bukan tidak mungkin hal-hal negatif dari pengaruh alkohol bisa keluar. Termasuk mengamuk di dalam pesawat lantaran panik dan tertekan.

Tetap Dalam Kesadaran
Kondisi darurat menjadi keadaan yang sangat tidak diinginkan kala kita menggunakan jasa pesawat. Kalau itu terjadi, proses evakuasi haruslah dilakukan segera melalui pintu darurat. Nah, pada keadaan seperti itu banyak sekali orang yang hilang kesadaran dan yang ada rasa panik berlebihan. Ini sangatlah mungkin terjadi dalam keadaan yang serba tidak menentu. Semua ingin bergegas menyelamatkan diri. Tapi bukan begitu cara yang baik dan benar! Seharusnya saat keadaan darurat, Anda harus tetap dalam kesadaran. Sehingga Anda dapat mengambil keputusan dan mengikuti arahan kru pesawat.

Berikut ini merupakan bentuk social responsibility dari seorang Travel Junkie Indonesia untuk mensosialisasikan tips aman naik pesawat terbang. semoga hal ini menjadi kesadaran dan keselamatan bagi kita bersama.
Mengapa Ketika Take Off Dan Landing Sandaran Kursi Harus Ditegakkan?
Karena, Take Off dan Landing merupakan proses paling krusial dalam sebuah penerbangan, pada saat itu lah pesawat dalam kecepatan tinggi. Jika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan, pilot perlu melakukan immediate action (tindakan segera), misalnya, membatalkan take off. nah, pada saat itu akan ada instruksi bagi penumpang untuk mengambil bent down (duduk dengan badan ditundukkan sambil memegang kaki), yang merupakan posisi paling aman untuk melindungi diri dari benturan. Bila kursi tidak dalam keadaan tegak, tentu akan sulit untuk melakukan tindakan bent down secepatnya. Selain itu, penumpang yang duduk di belakang anda, akan terkena sandaran kursi anda pada saat dia akan melakukan bent down

Mengapa Ponsel Harus Dimatikan?
Ponsel harus dimatikan sepanjang perjalanan, bukan hanya pada saat take off dan landing. ketika berada di ketinggian, tidak ada ponsel yang bisa berfungsi karena tidak ada sinyal yang sampai. Bila ponsel dinyalakan, sekalipun dibuat silent, meski tidak ada sinyal, ponsel akan terus mencari2 sinyal. Hal itu akan mengganggu system komunikasi yg ada di cockpit, karena alat komunikasi pesawat sangatlah sensitif. misalnya saat mesin komunikasi menyebut bahwa ketinggian pesawat adalah 2.000 kaki, tapi karena diganggu bunyi kresek2 akibat ponsel yang sedang mencari sinyal, maka bisa saja kedengarannya jadi 20.000 kaki, karena yang terdengar hanya angka 2 saja. Akibatny, karena dianggap terlalu tinggi, maka pilot akan menurunkan ketinggian dan bisa2 pesawat menabrak gunung. Alat navigasi juga ikut terganggu sehingga petunjuk arah menjadi tidak akurat bahkan melenceng sama sekali. Meski hanya satu ponsel yang menyala, pencarian sinyal itu akan tetap mengganggu. Apalagi klo semua ponsel milik penumpang menyala. Bukan mustahil petunjuk navigasi akan hilang beberapa detik dan itu sangat berbahaya dan bisa juga mengakibatkan alat navigasi mati total.

Mengapa Penutup Jendela Juga Harus Dibuka? 
Agar penumpang juga ikut waspada, misalnya bila ada percikan api di sayap pesawat. Selain itu, penumpang juga bisa ikut melihat posisi pesawat apakah mendekati laut atau daratan saat akan melakukan pendaratan darurat sehingga bisa secepatnya memutuskan apakah perlu mengenakan jaket pelampung atau tidak.

Pentingkah Memerhatikan Demo Keselamatan Yang Diperagakan Pramugari?
Sangat penting, karena tiap pesawat memiliki kondisi interior yang berbeda-beda, misalnya dalam hal letak pintu darurat. Kalaupun sudah sering mendengar, tidak ada salahnya tetap memerhatikan, sekedar untuk mengingat kembali dan bisa mengantisipasi bila terjadi sesuatu. Baca pula kartu prosedur keselamatan yang biasanya diselipkan di kantong tempat duduk depan anda. Yang tak kalah penting, periksa selalu keberadaan life vest yg ada di bawah tempat duduk anda. Jika tidak ada, segera minta ke pramugari.




0 komentar:

Posting Komentar

 
Blogger Templates